Nusakini.com--Makassar--Anggota Majelis Permusyarakatan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Drs. H. Ashabul Kahfi M. Ag memaparkan pentingnya masyarakat ikut andil dalam menjaga suatu negara. Keikutsertaan masyarakat tak lain dan tak bukan adalah memahami 4 pilar kebangsaan. 

Hal demikian disampaikan Kahfi, begitu ia akrab disapa sesaat membawakan materi dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Gedung Lamacca, Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Sabtu (23/11/2019). 

• Komisi IV DPR Dorong Kolaborasi Tingkatkan Produksi Susu Lokal
• Daniel Johan: Swasembada Pangan Bukti Kebangkitan Pertanian Kalimantan Barat
• Ketua MPR Sebut Mentan Amran sebagai Menteri Kabinet Merah Putih Berkinerja Tinggi
• Mentan Amran Ajak Komisi IV DPR Bersama Kejar Swasembasa Pangan
• DPR Sebut Mentan Amran Bisa Menjadi Best of Ministry Agriculture

"Pertama-tama ini adalah pertemuan dengan masyarakat Sulsel secara resmi pasca dilantik, pertemuan ini pula menjadi ajang sosialisasi pentingnya masyarakat menjaga sebuah negara, khususnya di Sulawesi Selatan. Sebab, terpecah kelompok masyarakat karena tidak memahami 4 pilar kebangsaan yang menjadi penyangga atau pondasi sebuah negara, apa itu yakni, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika," papar Kahfi yang juga legislator DPR RI fraksi Partai Amanat Nasional ini.

Ia menambahkan, mulai dari hal-hal kecil dapat menimbulkan dampak yang lebih besar, olehnya perlu ia tegaskan hadirnya MPR yang digagas oleh bapak Taufik Kiemas adalah sarana agar menanamkan 4 prinsip pilar berkebangsaan tersebut.

"Isu yang beredar misalnya, perempuan diwajibkan bercadar, itu satu contoh isu yang tidak sesuai dengan prinsip kebangsaan kita, tidak memiliki payung konstitusi, baik UUD, UU, Perpres, Permen, Pergub, maupun Perwali. Hal demikian tentu dapat mengganggu kehidupan bertetangga, berbangsa, dan bernegara kita," kata Kahfi. 

Berbeda dengan Provinsi Aceh, mereka memiliki otonomi khusus, jadi isu dan wacana perempuan bercadar ini tidak berlaku di Indonesia secara keseluruhan.(R/Rajendra)